Teknik pengambilan gambar oleh juru kamera yang memposisikan kamera berada dalam posisi tepat di bawah objek bidikan, atau setara dengan arah jarum jam menunjuk angka pukul 06.00. atau 18.00.
- Fungsi teknik ini menjelaskan tentang objek yang dibidik itu dalam keadaan di atas, misalkan untuk pengadegan objek dalam perjalanan di sebuah hutan di sampingnya terdapat pohon-pohon yang menjulang tinggi.
Untuk mendapatkan gambar yang dramatis maka perlu adanya visualisasi pohon yang dilihat oleh tokoh karena ada kapal terbang yang melewati di atas kepalanya, sehingga secara otomatis tokoh akan melihat ke atas.
Pada keadaan tertentu bidikan dari teknik ini akan berkesan menimbilkan perspektif yang dalam dengan suasana meninggi.
- Teknik Bottom Angle hanya digunakan dalam keadaan tertentu, dan hanya dipakai beberapa kali saja dalam suatu alur cerita.
Teknik ini tidak boleh digunakan terlalu mendominasi dalam suatu babak alur cerita, namun hanya sebagai aksen saja agar gambar yang dihasilkan itu lebih menarik dan terkesan dramatis.
- Teknik Bottom Angle lebih menarik lagi hasilnya jika dipandu dengan teknik Moving Camera.
Misalkan penerapan scene pada pengadegan kejar-kejaran 3 buah pesawat tempur yang saling naik dan turun dalam view antar pesawat, dalam misisnya membom musuh yang terdampar di dalam hutan, ketika pesawat berada di atas, maka objek yang juga seorang tentara itu akan menembakinya secara memberondong dengan memutar badannya mengikuti pergerakan pesawat tersebut dari bawah.
- Pengadegan yang menunjukkan pemakaian BOTTOM ANGLE dalam beberapa frame pada saat melakukan shooting di lapangan, seperti terlihat salah satu pesawat tempur yang melesat di atas awan, pepohonan yang terlihat mengecil membentuk perspektif yang meninggi dalam view orang yang melihat pohon tersebut di bawahnya, ini semua dapat dilihat dalam film-film hasil produksi dari Amerika yang menggunakan teknologi tinggi itu.
Berikutnya Teknik Pergerakan Movement Camera
Apa itu camera movement? dan bagaimana penerapannya dalam videografi atau perfilman?
- TINGGALKAN KOMENTAR ANDA…
Silakan utarakan opini Anda terhadap tulisan ini, guna melatih dan merangsang pemikiran hingga melahirkan suatu pendapat. Komentar yang akan disampaikan hendaknya berkaitan dengan topik permasalahan yang diulas… dan terima kasih sebelumnya… atas kunjungan Anda di Blog ini serta menggoreskan opini lewat komentar…
Daftar Pustaka :
- Beberapa foto diunduh dari situs-situs terkait sesuai topik permasalahan semata-mata untuk “Kepentingan Misi Sosial” dalam bentuk pembelajaran maya berbagi pengetahuan pada sesama, Bukan untuk “Kepentingan Bisnis” *
Mamer, Bruce. 2009. Film Production Technique : Creating Accomplished Image. Belmont, California : Wadsworth Cengage Learning.
Zettl, Herbert. 2004. Television Production Handbook. Belmont, California : Wadsworth Cengage Learning.
Ward, Peter. 2000. Digital Video Camerawork. Jordan Hill, Qxford : Focal Press An Imprint Butterworth-Heinemann.
Jacobson, Mitch. 2010. Mastering Multi Camera Techniques : From Pre Production to Editing and Deliverables. Kidlington, Oxford : Focal Press is an imprint of Elsevier.
Dale, Edgarv. 1991. How to film appreciated Motion Pictures. New York : Arno Press Fourt edition.
Monaco, James. 1981. How to Read a Film. New York : Oxford University Press, revised edition
Sumarno, Marselli. 1996. Apresiasi Film. Jakarta : Grasindo
Effendy, Heru., 2002, Mari Membuat Film. Jakarta, Konfiden
Atmaja, Tony. 2002. Makalah Video and special effect for broadcasting in digital era. Jakarta
Baksin, Askurifal. 2003. Membuat Film Idie itu gampang. Bandung : Kartasis
Sugiarto, Atok. 2006. Indah Itu Mudah, Buku Paduan Fotografi. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Bayu Tapa Brata, Vicent. 2007. Videografi dan Cinematografi Praktis. Jakarta : PT. Elek Media Komputindo.
TM, Handry. 2006. Yok Bikin Film Gito Loh. Jakarta : Laba-Laba Publisher.