Kepala Puskemas Cidaun, Eman Sulaeman, mengatakan, terkait adanya kelahiran bayi tanpa merasa mengandung itu dari sisi medis tidak mungkin.
“Dalam dunia medis ada yang disebut cryptic pregnancy atau hamil samar, di mana si ibu tidak menyadari dirinya sedang hamil dan baru tahu setelah tiba waktunya melahirkan. Jadi ini merupakan hal yang sudah biasa terjadi walaupun kasusnya tidak banyak,” katanya.
Eman mengatakan, terkait kehamilan yang tersembunyi itu bisa disebabkan dari bentuk organ tubuh bisa juga dari riwayat KB yang dipakai sehingga proses kehamilannya tidak bisa terdeteksi.
“Kalau menurut saya ini peroses kehamilan yang normal namun tidak terlihat. Munculnya saat peroses persalinan,” katanya.
Ia beranggapan opini yang beredar di warga masyarakat itu wajar karena secara awam tidak tahu dalam proses kehamilan.
Sedangkan dalam kehamilan itu ada yang namanya kehamilan tersembunyi.
Eman bersyukur untuk proses kelahirannya dibantu oleh bidan puskemas.
“Setelah saya cek ke lokasi bersama sama Kapolsek dan Pak Camat, keadaan ibu dan bayinya dalam keadaan sehat dan proses kelahirannya normal.
Jenis kelamin perempuan dan berat bayi 2,9 kilogram,” katanya.
Polisi buru ayah kandung si bayi
Polisi pun menyelidiki peristiwa tidak wajar yang dialami Siti Zainah. Pertanyaan utamanya, siapa ayah kandung bayi yang dilahirkan Siti Zainah?
Polsek Cidaun masih berupaya mencari tahu sosok si ayah kandung sang bayi yang masih misterius. Kapolsek Cidaun AKP Sumardi berujar pihaknya telah menggali sejumlah fakta. Salah satunya adalah status pernikahan Siti Zainah.
Ditemukan bukti Siti Zainah sudah pernah menikah dengan seorang pria. Mereka dikaruniai 1 orang anak. Namun pernikahan itu kandas, belum lama ini. Dia bercerai dengan si suami 4 bulan lalu.
Suaminya adalah seorang warga Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Hingga kini polisi belum membeberkan informasi lengkap soal identitas mantan suami Siti Zainah.
“Intinya kami ingin meluruskan kabar simpang siur soal perempuan hamil dan sudah melahirkan yang dianggap tidak wajar.
Kami tak ingin ini menjadi opini liar publik,” tandasnya.
Tanggapan Camat