“Kami sekarang tinggal di pemukiman Kampung Landeuh dengan orangtua,” tutur Kesih.
Siti Halimah (50) warga Landeuh Kecamatan Leuwidamar Kabupaten Lebak mengaku bahwa dirinya juga keturunan dari nenek dan kakeknya asli keturunan suku Baduy, namun orangtuanya memeluk agama Islam.
Saat ini, dirinya merasa senang tinggal di perumahan yang dibangun Yayasan At Taubah karena bisa memperdalam ilmu agama Islam melalui pengajian dengan pola metode mendengarkan ceramah-ceramah yang disampaikan ustaz maupun kiyai.
Selain itu juga dirinya belajar iqro atau membaca Alquran dengan tajwid. Dalam pengajian yang disampaikan ustaz dan kiyai mengajak untuk bertaqwa kepada Allah SWT dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Disamping itu juga menebar kebaikan, kasih sayang, hidup damai, rukun juga toleransi hingga mencintai Tanah Air sebagi bentuk orang bertaqwa. Sebab, ciri-ciri orang yang beriman itu wajib beriman kepada Allah Swt dan Rasul-Nya juga patuh dan taat terhadap pemerintah.
“Kami merasa bersyukur memeluk Islam dan bisa mengikuti pengajian hingga menambah wawasan dan pengetahuan ajaran Islam lebih luas,” ungkapnya.
Sementara itu, Yani (35) warga Baduy mualaf mengaku tinggal di pemukiman Kampung Landeuh bersama suami dan bisa mengikuti pengajian secara langsung dengan belajar membaca Alquran.
Para ustaz dan kiyai menuntun membaca Alquran dengan baik dan benar, seperti Surah Alfatihah dan surah lainnya.
Biasanya, pelaksanaan pengajian untuk kaum ibu-ibu dilaksanakan setiap hari mulai pukul 09.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB, sedangkan, pengajian untuk kaum bapak-bapak digelar pukul 20.00 WIB sampai 22.00 WIB.
Namun, selama Ramadan pengajian rutin dilaksanakan untuk meningkatkan keimanan kepada Allah SWT. “Kami dan keluarga merasa bahagia bisa mengikuti pengajian itu, karena Islam,” imbuhnya. (Mr/bantenhits)