Tips Membeli Kamera Untuk Pemula

Sebagai pengajar dan orang yang “banyak bicara” tentang fotografi,
pertanyaan yang paling sering ditanyakan kepada saya adalah: “Saya
pemula di fotografi. Ada rekomendasi kamera apa yang paling bagus buat
saya?” Atau pertanyaan lain yang juga sering ditanyakan: “Saya baru mau
coba-coba hobi foto, bagus mana Canon atau Nikon yah?”. Pertanyaan
seperti hampir selalu ditanyakan setiap kali saya mengajar di kelas atau
menjadi pembicara di berbagai workshop. Lalu bagaimana saya menjawab
pertanyaan-pertanyaan tersebut? Dengan balik memberikan
pertanyaan-pertanyaan berikut

Yah, saya akan balik memberikan pertanyaan-pertanyaan yang saya minta
agar dijawab dengan baik.

Karena setiap jawaban akan memberikan gambaran
yang baik pada mereka, kamera apa yang cocok untuk mereka. Jadi disini
yang ditekankan untuk mereka yang pemula atau pertama kali membeli
kamera adalah bukan mencari kamera yang paling bagus atau paling baik,
tapi yang harus dicari adalah kamera yang paling cocok untuk mereka.
Apabila Anda adalah pemula dalam fotografi dan berniat membeli kamera
pertama, silahkan jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dan temukan
kamera yang paling cocok untuk Anda.

OK, sebelum ke pertanyaan pertama saya akan memberikan satu fakta
penting yang perlu Anda pahami di awal. Yaitu bahwa hobi fotografi
sangat berkaitan erat dengan teknologi. Dan sama dengan hal lain yang
berkaitan dengan teknologi, maka pepatah yang mengatakan “ada uang ada
barang” & “you get what you pay for” adalah sangat tepat. Tidak
dapat dipungkiri, apabila Anda mencari kamera atau perlengkapan
fotografi yang terbaik, maka ada bujet yang harus Anda siapkan.

Semakin
canggih kamera yang Anda inginkan akan semakin besar pula bujet yang
diperlukan. Karena itu, apabila Anda pemula maka lebih baik yang Anda
cari adalah kamera yang paling cocok dan bukan kamera yang paling baik
atau canggih. Modal awal dan paling penting bagi semua fotografer bukan
pada kecanggihan kameranya tapi pada mata yang terlatih, dan Anda tentu
saja sudah memiliki mata. Yang perlu Anda lakukan hanyalah melatih mata
tersebut dengan bantuan kamera. Ok, let’s get into the first question…

1. Apa tujuan Anda membeli kamera?

Apa alasan utama Anda membeli kamera? Saya rasa pada tahap ini ada
dua alasan utama membeli kamera (tiga bila Anda seorang mahasiswa yang
mengambil kelas fotografi). Pertama untuk keperluan dokumentasi
(biasanya untuk foto keluarga, acara-acara bareng teman-teman, acara
kantor dst) dan kedua karena Anda berminat untuk menjalani hobi
fotografi. Apabila Anda seorang mahasiswa peserta mata kuliah fotografi
bisa jadi alasan ketiga adalah untuk mempermudah Anda menjalani kelas
tersebut (mengerjakan tugas-tugas, dll).

Apabila alasan utama Anda adalah untuk keperluan dokumentasi atau
kuliah, maka saran saya belilah kamera kit. Yaitu kamera yang dijual
dalam satu paket yang terdiri dari body kamera dan lensa kitnya
(biasanya lensa 18-55mm). Kemudian apabila bujet memungkinkan langkah
berikutnya adalah membeli lensa tele (karena biasanya paket kamera kit
tidak menyertakan lensa tele didalamnya) seperti 70-300mm. Pada tahap
ini Anda sudah memiliki 1 body kamera dengan lensa 18-55mm (untuk
pemotretan indoor dan wide) dan lensa 70-300mm (untuk pemotretan outdoor
dan objek foto yang jauh).

Untuk keperluan dokumentasi maka apa yang
Anda miliki saat ini sudah cukup. Apabila Anda tidak terlalu suka
gonta-ganti lensa, maka Anda bisa menjual lensa kit 18-55mm dan
menggunakan uang hasil penjualan lensa tersebut untuk menambahkan bujet
membeli lensa dengan focal length yang mencakup wide sampai tele (biasa
disebut lensa “sapu jagat”) seperti lensa 18-200mm. Atau pilihan lain,
pada saat membeli kamera Anda hanya beli body kamera saja, lalu membli
lensa 18-200mm terpisah. Berikut starter kit untuk keperluan dokumentasi
atau kelas fotografi:

  • Body kamera
  • Lensa kit 18-55mm
  • Lensa  tele (contoh: 70-300mm)
BACA JUGA:   Introduction of Photography

Atau

  • Body kamera
  • Lensa “sapu jagat” (contoh: 18-200mm)

Apabila Anda berniat untuk mencoba hobi fotografi, maka setup
perlengkapan sama seperti untuk keperluan dokumentasi di atas. Yaitu
body kamera dan lensa yang bisa mencakup dari wide sampai tele. Namun
karena umumnya lensa kit tidak memiliki aperture yang cukup besar dan
begitu juga dengan lensa “sapu jagat”. Maka saya sangat menyarankan
untuk memiliki satu lensa dengan bukaan terbesar minimal f/2. Lensa
seperti ini (kita sebut fast lens) akan mempermudah Anda untuk kelak
berlatih foto dalam kondisi low light dan bermain dengan Depth of Field
yang sempit.

Apabila bujet Anda terbatas, maka rekomendasi saya adalah
satu lensa wide (lensa kit sudah cukup) dan satu fast lens. Saya
sarankan apabila Anda pemula jangan terlalu banyak membeli lensa di
awal. Kuasai dan berlatih dengan satu lensa hingga Anda benar-benar
paham karakteristik lensa tersebut sebelum membeli lensa baru. Berikut
starter kitnya:

  • Body kamera
  • Lensa wide (contoh: lensa kit 18-55mm)
  • Fast lens (contoh: lensa 50mm f/1.8)
  • Optional: lensa tele (contoh: lensa 70-300mm)

2. Berapa bujet yang Anda siapkan?

Bujet akan menentukan jenis kamera dan lensa yang dapat Anda beli.
Sama sekali tidak menentukan brand atau mereknya. Secara garis besar
perlengkapan fotografi dapat dibagi menjadi  kategori berdasarkan
harganya:

  • Kategori beginner (pemula)
  • Kategori semipro
  • Kategori pro

Pada kategori beginner, biasanya kamera tersedia dalam paket kit
(body + lensa kit). Kamera ini ditujukan pada pemula yang baru pertama
kali menggunakan kamera SLR atau mereka yang pindah dari kamera pocket
atau prosumer. Rentang harganya pada saat tulisan ini dibuat sekitar 4-6
juta rupiah untuk paket kit kamera beginner terbaru. Di dalam kategori
ini ada satu sub kategori yaitu kategori “serious amateur”.

Biasanya
kamera ini ditujukan buat mereka yang tadinya menggunakan kamera hanya
untuk dokumentasi dengan kamera pemula, sekarang menjadi peminat hobi
fotografi yang lebih serius. Kamera jenis ini selain dijual dalam bentuk
kit, juga tersedia dalam bentuk body only (BO). Rentang harganya untuk
BO adalah sekitar 7-10 juta rupiah.

Untuk kategori semipro adalah kamera yang mulai didesain untuk para
profesional fotografi. Fitur-fitur yang ada tidak didesain untuk pemula.
Pada kategori ini rentang harga untuk BO adalah 15-20 juta
rupiah. Sedangkan untuk kategori kamera profesional harganya sudah
melambung hingga minimal 30 juta rupiah untuk BO.

Apabila Anda baru pertama kali membeli kamera maka saran saya untuk
membeli kamera pada kategori beginner saja. Apabila ada bujet lebih bisa
langsung beli kamera pada kategori serious amateur. Saya tidak
menyarankan untuk langsung beli kamera semipro apalagi pro. Lebih baik
sisa bujetnya dialihkan untuk membeli lensa saja.

Untuk lensa panduannya secara umum (walau tidak selalu) adalah sebagai berikut:

  • Semakin besar bukaan lensa, semakin mahal harganya.
  • Fitur Image Stabilization (IS pada Canon atau VR pada Nikon) akan menambah harga lensa.
  • Setiap produsen biasanya membuat lensa khusus Pro yang lebih mahal ketimbang lensa biasanya.
BACA JUGA:   12 Tips Merawat Lensa dan Kamera No 5 Nggak Nyangka Banget

Apertur maksimum pada lensa biasanya berpengaruh pada harganya. Lensa
dengan bukaan-bukaan besar seperti lensa dengan bukaan f/2.8, f/2,
f/1.8, f/1.4 dst umumnya lebih mahal dengan lensa yang memiliki focal
length yang sama tapi bukaan yang lebih kecil. Begitu juga dengan fitur
Image Stabilization. Lensa dengan focal length yang sama tapi memiliki
fitur ini akan dijual lebih mahal daripada yang tidak dilengkapi dengan
fitur ini.

Produsen lensa selain memproduksi lensa standar, mereka juga
memproduksi lensa khusus yang lebih mahal. Contoh Canon dengan lensa L
series dan Nikon dengan lensa N seriesnya. Lensa tipe ini lebih mahal
daripada lensa biasanya walaupun pada focal length yang sama.

Untuk lensa, apabila keperluan Anda hanya untuk dokumentasi maka
fokus untuk dapatkan lensa yang dapat mencakup lensa wide dan lensa
tele. Sedangkan apabila Anda berniat untuk serius belajar fotografi maka
kuncinya bukan untuk memiliki banyak lensa tapi dengan mendapatkan
lensa terbaik yang bisa Anda dapatkan dari bujet yang Anda miliki. Lebih
baik memiliki 1 lensa yang baik secara kualitas ketimbang memiliki
banyak lensa yang biasa-biasa saja.

Catatan: rentang harga di atas adalah gambaran pada saat tulisan
ini dibuat. Pada saat Anda membaca tulisan ini kemungkinan harga
tersebut bisa berubah. Namun secara umum apabila Anda browsing
harga-harga maka akan terlihat 3 kategori yang saya maksud.

3. Di lingkungan terdekat Anda, merek apa yang paling banyak digunakan?

Nah pertanyaan inilah yang akan menjawab merek kamera apa yang
seharusnya Anda beli. Kalau saya ditanya lebih bagus mana Canon atau
Nikon, maka saya akan balik bertanya dengan pertanyaan ini.

Lihat teman-teman terdekat Anda yang memiliki kamera, yang punya hobi
fotografi, yang sering jalan bareng dengan Anda, yang kelak akan sering
hunting bareng dengan Anda. Lihat kebanyakan menggunakan merek apa?
Apabila kebanyakan menggunakan merek Nikon, maka belilah kamera Nikon.
Apabila kebanyakan menggunakan merek Canon, maka belilah kamera Canon,
dst.

Kenapa ini penting, karena dengan memiliki perlengkapan fotografi
yang sama, maka kelak Anda dapat saling bertukar pakai dengan
teman-teman Anda. Anda bisa sharing pengalaman dan troubleshoot masalah
dengan lebih mudah. Ini berguna apabila Anda memiliki bujet terbatas
sehingga Anda hanya memiliki lensa yang terbatas, dengan memiliki
teman-teman dengan merek yang sama Anda bisa mencoba lensa-lensa lain
yang tidak Anda miliki pada saat sekarang.

Nah mudah-mudahan dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas akan
ada gambaran seperti apa kamera yang akan Anda pilih nantinya. Apabila
Anda masih bingung atau ada pertanyaan silahkan tinggal comment. Sebagai
penutup Berikut beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan pada saya:

1. Kamera analog atau digital?

Apabila Anda baru mau belajar fotografi saya sarankan untuk beli
kamera digital. Kamera analog (film) memang murah, tapi harus diingat
ada ongkos yang harus Anda keluarkan setiap kali memotret yaitu untuk
beli film, ongkos cuci dan ongkos cetak. Memang tidak terlalu besar,
tapi kalau kelak Anda sering memotret maka akan terasa cukup
memberatkan. Kamera digital memang relatif lebih  mahal, tapi kedepannya
hampir tidak ada biaya yang Anda keluarkan setiap kali Anda memotret.
Dengan kemampuan untuk langsung melihat hasil fotonya, maka akan sangat
mempermudah Anda untuk belajar fotografi.

BACA JUGA:   Tempat Servis Kamera Service Center Canon Data Script


2. Ada rekomendasi toko kamera?

Biasanya saya beli perlengkapan fotografi saya secara online. Pertama
saya lihat harga pasaran dengan mengunjungi situs web toko-toko kamera
yang umum. Berikutnya saya akan browse forum-forum online (seperti kaskus.us atau fotografer.net)
untuk mencari barang yang saya mau. Kenapa forum online, karena
biasanya saya dapat melihat track record dari si penjual. Saya
menghindari membeli dari penjual dengan track record yang buruk dan saya
selalu menggunakan sistem COD (Cash On Delivery).


3. Beli baru atau second?

Bila Anda pemula saya rekomendasikan beli baru. Apabila hendak beli
second usahakan Anda didampingi oleh orang yang sudah berpengalaman dan
tahu mengenai barang yang Anda beli. Keuntungan dari membeli baru adalah
jaminan barang dengan kondisi maksimal dan adanya garansi yang
menyertainya. Garansi penting karena sebagai pemula apabila terjadi
sesuatu bisa langsung complaint lewat garansi. Selain itu tentu saja
harga jual kembali yang lebih baik karena Anda adalah pemilik pertama.
Keuntungan dari membeli second adalah Anda bisa mendapatkan barang
dengan harga yang lebih murah dengan kualitas yang masih OK dengan
catatan Anda benar-benar paham mengenai apa yang Anda beli.

4. Beli flash/blitz perlu nggak sih? Gimana dengan tripod?

Apabila Anda pemula maka blitz atau flash tidak terlalu penting di
awal. Karena umumnya kamera sekarang telah dilengkapi dengan internal
flash yang sudah mencukupi untuk pemula. Kelak apabila Anda sudah masuk
ke kategori serious amateur maka external flash bisa menjadi
pertimbangan.

Belilah tripod sesuai kebutuhan. Tipsnya adalah beli tripod seringan
dan sekuat yang dimungkinkan oleh bujet Anda. Cari tripod yang ringan
karena tripod ini akan Anda bawa-bawa bersama Anda. Tripod yang berat
akan cepat membuat Anda capek pada saat membawa-bawanya. Cari tripod
yang kuat karena tripod ini akan menjadi kaki dari kamera Anda. Anda
tidak ingin kamera Anda jatuh gara-gara tripod yang jelek.  Jadi jangan
beli tripod asal-asalan dan murahan. Apakah Anda mau mempercayakan
kamera & lensa Anda yang berharga hingga belasan juta rupiah
disangga oleh tripod seratus ribuan? Perlu dicatat, semakin ringan dan
kuat tripod, semakin mahal harganya. Jadi pertimbangkan baik-baik
keputusan untuk membeli tripod.


5. Perlengkapan apa lagi yang penting?

Untuk pemula pertimbangkan juga untuk membeli tas khusus kamera.
Membawa kamera & lensa di tas yang tidak disiapkan untuk itu akan
cukup beresiko. Mulai dari rusaknya kamera dan lensa karena saling
berbenturan atau dengan benda lain di dalam tas, sampai masalah
ergonomis yang membuat Anda tidak nyaman membawa-bawa tas tersebut.
Pilih tas yang kuat membawa beban (tanyakan ke pembuat tas atau lihat di
brosur beban maksimal tas tersebut), aman dari tangan jahil dan cuaca
(waterproof atau sudah dilengkapi rain cover?). Pada saat ini banyak
merek tas kamera dari yang populer seperti merek Lowepro, Kata Bags,
Crumpler, National Geographic dll. Saya sendiri lebih memilih produk tas
lokal yang sudah berpengalaman. Anda bisa search di forum forum online
untuk tas lokal yang bagus-bagus. Saya rasa secara kualitas tidak kalah
dengan merek luar dan harga juga lebih bersaing.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *