Bosan Suami Terlalu Baik dan Pemaaf, Istri Ajukan Gugatan Cerai: Saya Ingin Suami yang Mau Berdebat

Bosan Suami Terlalu Baik dan Pemaaf, Istri Ajukan Gugatan Cerai: Saya Ingin Suami yang Mau Berdebat

Bosan Suami Terlalu Baik dan Pemaaf, Istri Ajukan Gugatan Cerai: Saya Ingin Suami yang Mau Berdebat

Seorang wanita di Distrik Sambhal, Uttar Pradesh, India, menggugat cerai suami yang sudah 18 bulan menikahinya.

Namun gugatan cerai yang diajukan wanita ini ke Pengadilan Syariah Sambhal membuat ulama yang menangani kasusnya kebingungan.

Kenapa?

Alasan wanita ini menggugat cerai adalah karena sangat mencintai suaminya dan tidak bertengkar dengannya.

Melansir harian Hindu, Dainik Jagaran, dalam permohonannya ke pengadilan Syariah, wanita dari distrik Sambhal itu mengaku tidak bisa mencerna cinta suaminya.

“Dia juga tidak pernah meneriaki saya, dia juga tidak pernah mengecewakan saya atas masalah apa pun.

Saya merasa tercekik dalam lingkungan seperti itu.

Terkadang dia memasak untuk saya, dan juga membantu saya dalam melakukan pekerjaan rumah tangga.”

Setiap kali saya melakukan kesalahan, dia selalu memaafkan saya untuk itu.

Pengadilan kini telah meminta pasangan tersebut untuk menyelesaikan masalah tersebut bersama.

Ternyata kisah istri menggugat cerai suami yang terlalu baik ini bukan lah kasus pertama.

Sebelumnya, seperti dilansir Daily Metro pada Jumat (23/8/19), wanita ini mengatakan mengalami ‘kehidupan neraka’ dalam pernikahannya, karena sangat bebas dari ‘kekejaman suami’.

BACA JUGA:   Cerita Wanita Depresi Urus Anak Sendirian Tanpa Diberi Nafkah Suami Selingkuh

Sebagai gantinya sang suami sering kali melakukan kebaikan seperti membantunya melakukan pekerjaan rumah tangga dan kerap kali memberikan kejutan.

Karena ‘terlalu baik’, sang istri tidak tahan dia mengajukan gugatan cerai di Pengadilan Syariah di Fujairah UEA, dia mengeluh tercekik dalam cinta dan kasih sayang yang ekstrem.

Suatu ketika, dia mengatakan bahwa suaminya kelebihan berat badan, kemudian sang suami rela melakukan diet ketat dan olah raga sampai mengalami patah kaki.

Dia juga dikatakan tidak pernah marah, dan selalu membuatnya senang.

Saat bersaksi di pengadilan sang istri mengatakan, “saya sangat merindukan satu hari perselisihan, tetapi dia terlalu romantis, dan selalu memafkan saya serta menghujani hadiah setiap hari.”


Wanita tersebut juga mengeluh ke pengadilan, karena pasangan ini tidak pernah berdebat, dan suaminya sekalipun tidak pernah berteriak kepadanya.

Namun, karena perlakukan bebas kejam dan kebaikan yang terlalu ekstrem ini, membuatnya tidak tahan.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *