Sinopsis Film “Gending Sriwijaya”
“Gending Sriwijaya” adalah sebuah film drama kolosal dari Indonesia yang dirilis pada tahun 2013, disutradarai oleh Hanung Bramantyo. Film ini terinspirasi dari lagu dan tarian tradisional kebudayaan Palembang, Sumatra Selatan, yang mencerminkan kejayaan dan kemegahan Kerajaan Sriwijaya.
Berlatar pada abad ke-16, tepatnya tiga abad setelah jatuhnya Kerajaan Sriwijaya, film ini menggambarkan situasi di Nusantara di mana berbagai kerajaan kecil berebut kekuasaan.
Plot Utama:
Latar Belakang: Setelah kejayaan Sriwijaya, Pulau Sumatera dikenal sebagai “pulau emas” dan menjadi pusat perdagangan maritim di Asia. Namun, dengan runtuhnya Sriwijaya, wilayah-wilayah yang pernah berada di bawah kekuasaannya mulai memperebutkan kembali kekuasaan.
Kedatuan Bukit Jerai: Salah satu kerajaan kecil yang diperkenalkan dalam film adalah Kedatuan Bukit Jerai, dipimpin oleh Dapunta Hyang Mahawangsa dan Ratu Kalimanyang. Mereka berusaha mempertahankan dan memperluas pengaruh mereka di tengah persaingan.
Konflik dan Intrik: Film ini tidak hanya mengeksplorasi perang dan politik, tetapi juga aspek kehidupan, budaya, dan intrik di dalam istana serta antar kerajaan. Ada juga elemen-elemen drama pribadi, seperti kisah cinta, pengkhianatan, dan usaha untuk mempertahankan warisan budaya.
Karakter: Tokoh-tokoh utama termasuk Agus Kuncoro, Sahrul Gunawan, Julia Perez, Mathias Muchus, dan Slamet Rahardjo, masing-masing membawa dinamika yang kaya ke dalam cerita, baik sebagai pemimpin, prajurit, atau tokoh-tokoh penting lainnya.
Budaya dan Sejarah:
Film ini menggunakan elemen-elemen budaya Palembang dan Sriwijaya secara luas, termasuk tarian Gending Sriwijaya yang diyakini sebagai reinkarnasi dari upacara penyambutan tradisional di istana-istana Melayu. Ini juga menyoroti pentingnya warisan budaya dalam konteks perjuangan politik dan militer.
Produksi:
“Gending Sriwijaya” adalah proyek kolaborasi antara Hanung Bramantyo dan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, dengan tujuan untuk mempromosikan budaya lokal dan sejarah. Komposisi pemain film ini mayoritas dari Sumatera Selatan, mencerminkan keinginan untuk menampilkan ekspresi dan keterampilan akting lokal.
Reaksi dan Penayangan:
Film ini telah ditayangkan di Netflix dan mendapatkan penilaian 6,4 di IMDb, menunjukkan penerimaan yang cukup baik dari penonton dan kritikus.
“Gending Sriwijaya” tidak hanya menawarkan tontonan bersejarah dan budaya tetapi juga menyentuh aspek kemanusiaan dan politik yang relevan melalui lensa sejarah Nusantara.