Gamab Ilustrasi |
Maaf ini bukan menakut-nakuti, tapi ini adalah fakta dan pengalaman pribadi, dan kemungkinan yang terjadi bisa menghinggapi siapa saja terutamanya editor atau orang-orang bekerja di belakang meja, duduk berlama-lama sepanjang hari.
Bekerja duduk berhadapan dengan monitor, berlama-lama adalah kebiasaan dan keseharian seorang editor. Lebih ekstrim lagi daripada orang yang kerja di kantoran, sebenarnya. Karena mereka biasa kerja malam, nocturnal habit.
Apalagi ketika deadline pekerjaan menumpuk, kadang pekerjaan dibiarkan/ditunda berlama-lama bukan karena tidak ada waktu atau susah mengerjakannya, seringkali, tapi kadang-kadang … tidak juga ?? .
Tapi seringkali rasa malas menghinggapi, atau hilang inspirasi. Apalagi kerjaan benar-benar menumpuk, kadang kurangnya sumber daya seperti komputer yang tidak memadai, jauh dari spek “dewa” yang mumpuni dan tenaga editor yang terbatas, terpaksa kita sendiri yang mengerjakannya.
1. Penyakit Wasir
Penyakit Wasir adalah penyakit yang mungkin dan mudah diderita oleh Editor atau web designer atau blogger 🙂 atau orang-orang yang kesehariannya bekerja hingga berlarut malam kerja di belakang meja berlama-lama lebih dari orang biasa.
Hingga kini hal itu kadang suka terjadi. Tapi cara untuk mengatasinya cukup sederhana, dan semoga bisa menjadi inspirasi dan pengetahuan bersama.
Bleeding atau perdarahan ini biasanya terjadi bagi seseorang yang telah menderita penyakit wasir, dan kondisi ini biasanya terjadi disebabkan makanan yang “kering” “panas’ sambal yang pedas dan sejenisnya.
Solusi Alami
Solusinya yang alami adalah dengan mengkonsumsi pepaya, masak, mengkal ataupun yang masih muda. Variasikan aja, untuk mengganti selera, yang penting kesehatan tubuh terjaga.
Penyakit Lain yang sering melanda, tidak hanya editor saya rasa, tambahan dari Mas Brav Kurniawan … 😉
2. Batuk pilek meriang = tes tengah semester
3. DB – tipes = ujian akir
4. TBC = naik tingkat
5. Radang, kencing batu, asam urat. pembekakan darah dikaki dll = udah sarjana level dewa
Itulah penyakit org editor om
2 Replies to “Penyakit yang sering diderita Editor (Part I)”