Tak Punya Lengan Pria Ini Jadi Fotografer

Keterbatasan kadang membuat mimpi
tak bisa terwujud. Mereka yang memiliki fisik tak sempurna memang
membutuhkan bantuan ekstra agar mereka bisa hidup dan beraktivitas
seperti orang lain. Tapi, alih-alih mengeluh dan menyalahkan keadaan,
banyak juga para penyandang disabilitas yang justru sukses dengan karya
mereka.

Seperti Achmad Dzoelkarnaen, yang bekerja keras menggeluti
hobinya, fotografi. Ajaibnya, pria yang akrab disapa Bang Dzoel ini
lengannya tak sempurna sejak dia lahir. Bahkan, dengan keahliannya
sebagai fotografer handal, Bang Dzoel merupakan tulang punggung
keluarganya. Dari penghasilan memotret, keluarganya bisa mendapat rezeki
dan memenuhi kebutuhan rumah tangga.

Bukan cuma tangannya saja yang tak sempurna, tapi kaki Bang
Dzoel juga tak sempurna. Namun, bermodalkan kamera Digital Single-Lens
Reflex (DSLR), kini dia berhasil dikenal banyak orang. Bahkan, bukan
cuma terkenal lantaran keterbatasannya dan kegigihannya, tapi pria asal
Banyuwangi ini juga dikenal keandalannya dalam memotret.

Dilansir dari berbagai sumber, Bang Dzoel mempelajari soal
kamera dan fotografi secara otodidak. Dia juga ikut bergabung dalam
komunitas penggemar fotografi di Banyuwangi. ”Pertama kali memegang
kamera Canon EOS 1100D pada 2015 tidak kesulitan,” katanya, kepada salah
satu media lokal.

Namun, sebelum menikmati kesuksesannya seperti sekarang ini,
dia juga memiliki luka dalam akibat pengalaman pahit yang dimilikinya
saat kecil. Kepada salah satu media nasional, dia bercerita kalau dulu
orangtuanya sempat ingin membuang Dzoel. Tubuhnya waktu itu sudah
dibungkus dengan plastik.

BACA JUGA:   Videographer Gagal vs Videographer Sukses

Untungnya, seorang tetangga melihat hal tersebut dan
berhasil mencegah orangtua Dzoel. Meskipun begitu, pria yang lahir tahun
1992 ini ternyata juga sempat ingin bunuh diri saat dia masih duduk di
bangku SD.

”Saat SD, saya juga sempat mau bunuh diri karena tidak kuat
diolok-olok teman. Sudah bawa pisau, tapi ketika mau saya tusukan ke
badan takut sehingga tidak jadi,” ujarnya. Kegigihan dan semangat
Dzoel perlu dicontoh. Dzoel memang hampir putus asa dengan keadannya.
Namun pada akhirnya, dia menemukan titik kekuatannya sendiri sehingga
bisa survive, bahkan berkarya.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *