Peluang Bisnis Loket Pembayaran Online PPOB Peluang dan Tantangan

Peluang Bisnis Loket Pembayaran Online PPOB Kendala & Tantangannya

Sudah sejak awal tahun ini (2010) saya membuka usaha loket pembayaran listrik dan telepon atau yang dikenal dengan Payment Point Online Banking.

Awal mula saya buka usaha ini sebenarnya hanya ingin memberikan kegiatan untuk istri saja, dengan membuka loket itu istri jadi ada kegiatan baru tetapi tetap bisa memantau anak-anak yang masih kecil.

PPOB yang kami kelola merupakan kerjasama sebuah perusahaan dengan salah satu bank BUMN

Awal mulanya sebenarnya tanpa biaya atau gratis, tapi ya tidak semudah itu mengembangkan dan memajukannya …

Entahlah kenapa saya sering lihat iklan di internet dan di koran sering ada yang menawarkan usaha Loket Pembayaran Online aliasn PPOB dengan membayar sejumlah uang untuk pendaftaran.

Padahal sebenarnya bisa gratis. Beneran gratis.

Memang sih ada modal komputer, koneksi internet gitu tapi itu kan memang sudah ada sebelumnya, walaupun tidak dipakai untuk usaha. Komputer printer dan smua aksesorisnya tetap dibeli dan dipake.

Walaupun sudah mulai jadul, koneksi internet sudah langganan, printer ada,

Jadi tinggal hanya mengoptimalkan potensi yang ada dari rumah saja. Internet yang sudah berlangganan bulanan kalau tidak dimaksimalkan, kan rugi.

BACA JUGA:   Akhirnya Amerika Blokir TikTok dan Aplikasi Media Sosial Cina Lainnya

Setidaknya untuk tambah-tambah biaya dan kalau bisa lumayan hasilnya.

Karena perlengkapan dan bahan pendukung sudah ada.

Tinggal hanya menghitung biaya atau variabel cost saja, seperti biaya listrik, telpon begitu.

Kalau kita ingin menghitung untung rugi membuka usaha itu sih, kalau hanya usaha loket PPOB tanpa ada tambahan usaha yang lain ya malah rugi jadinya. Kecuali ada usaha lain.

Apalagi kalau pelanggan yang datang cuma sedikit.

Tapi tunggu dulu: Di antara Keuntungan Loket Pembayaran ini adalah:

1)  Modal Deposit mudah dicairkan, atau ditarik kembali. Tidak harus nunggu barang terjual. Karena setiap deposit yang terpakai langsung cair modalnya.

Bagaimana bisa untung banyak kalau misalnya saja transaksi yang terjadi sekitar 200-an transaski per bulan (itu sudah lumayan banyak lho).

Kita dapat keuntungan Rp 1000-5000/transaksi, berarti kan keuntungan yang kita dapatkan sekitar Rp 200.000-1000.000.

Nah kalau kita hitung berapa modal listrik, telpon, internet, biaya tenaga kerja, ya nggak akan nutup keuntungan segitu.

Tetapi kalau seperti di tempat saya, usaha itu saya gabung dengan usaha yang lain seperti penjualan pulsa, penjualan baju atau dengan toko begitu bisa untuk berbagi keuntungan.

Jadinya keuntungan tidak hanya diambil dari usaha PPOB saja.

BACA JUGA:   Daftar Orang Terkaya di Indonesia 2020 Versi Forbes

Mungkin enaknya Bisnis Loket Pembayaran Online atau Loket PPOB itu bisa dilakukan sambilan dari rumah saja, kalau ada toko atau kantor lebih baik, lebih baik lagi yang digabung dengan usaha  yang lain.

Justru akan membuat keuntungan berlipat, soalnya kan Loket Pembayaran atau PPOB bisa menjadi promo atau penarik mintat pelanggan untuk datang.

Setelah datang ke loket, kita bisa pajang barang-barang dagangan yang lain. Kan lumayan.

Apalagi kalau yang ke loket ibu-ibu, pasti akan tertarik kalau kita tawarkan juga barang-barang yang disukai ibu-ibu seperti baju, pernik-pernik, atau barang rumah tangga lainnya.

Saya juga ingin menghimbau untuk yang tertarik untuk melakukan Bisnis Loket Pembayaran Online atau PPOB, carilah tempat pendaftaran yang gratis, atau mungkin juga depositnya bebas, tidak ada batasan minimal yang terlalu besar, dan margin keuntungannya yang besar.

Kemudian juga tidak kalah pentingnya fee per transaksinya berapa, usahakan sebesar mungkin, kalau hanya ratusan ribu ya susah, tapi ada kok yang minim biaya adminnya, jadinya keuntungan bisa lebih banyak, apalagi ada promo tambahan lainnya.

Dukungan teknisnya juga perlu diperhatikan sekiranya terjadi gangguan, bisa langsung ditangani support CS nya.

Kecepatan input deposit juga kalau perlu yang bisa sampai malam minggu pun bisa melayani lebih baik.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *