Tegur pemilik kedai kopi karena suara speaker yang keras, seorang Bidan di Kota Padang, Sumatera Barat menjadi korban penyiraman air panas pada Selasa 7 Desember 2021, sekitar pukul 21.00 WIB.
Peristiwa berawal ketika korban Wahyuni (31). Menegur pemilik kedai yang, sering membunyikan suara musik keras di warungnya. Hal tersebut mengganggu pasien yang di rawat di klinik korban.
“Awalnya, istri saya menegur pemilik warung kopi, yang tak jauh dari klinik. Pemilik warung tersebut berkaraoke, dengan speaker keras. Membuat bayi yang baru lahir terusik dan menangis” ujar Davit 36 tahun, suami dari korban.
Akibat penyiraman air panas tersebut, pipi korban dan bahu korban melepuh.
Pasien dari korban di ketahui melahirkan pada siang hari. Pada malam hari kejadian penganiayaan, anak pasien dari korban sudah lahir.
“Sekitar 6 meter dari tempat praktik korban, ada kedai kopi. Pengunjung di kedai tersebut kerap berkaraoke dengan speaker, seperti orang main orgen,” jelas David.
“Pasien mengeluhkan suara keras speaker di kedai itu. Karena mengganggu bayi ” ujarnya.
Kemudian korban mendatangi kedai tersebut. Meminta volume dari speaker dikecilkan, namun tidak digubris. Korban lalu mendatangi pemilik kedai yang tengah menyiapkan teh panas dalam satu teko dan kembali meminta suara speaker supaya dikecilkan
Di antara kerasnya suara musik dari speaker, korban merasa mendengar kata-kata kasar dari pemilik kedai. Kemudian korban yang kesal mendorong speaker hingga bergeser dan menempel ke etalase.
Pemilik kedai lalu menyiramkan air panas dalam teko ke arah wajah korban, korban spontan mengelak hingga air mengenai pipi dan bahu.
Oleh karena perlakuan tidak menyenangkan tersebut, korban kemudian membuat laporan ke Polsek Koto Tangah.
David menyampaikan, wajar jika istrinya marah akibat pasiennya terganggu dengan suara speaker.
“Praktik bidan sebagai korban sah, dinaungi IBI. Wajar jika marah akibat pasien terganggu.
Cukup sekali saja bidan mendapat perlakuan semacam ini,” ucapnya.
Saat ini, Korban dikabarkan mengalami trauma dan ketakutan untuk kembali ke tempat praktiknya, karena khawatir kembali mendapat perlakuan penganiayaan ini. (*)
Sumber: https://kabarnagari.com/2021/12/seorang-bidan-di-padang-disiram-air-panas-oleh-pemilik-warung-kopi.html