Pemudik Jalan Kaki

Pemudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung, Sempat Berjalan hingga 11 Malam gara-gara Tak Temukan Tempat Istirahat

Pemudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung, Sempat Berjalan hingga 11 Malam gara-gara Tak Temukan Tempat Istirahat..

Bersama istri dan dua anaknya yang masih balita, Dani tiba di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Jumat (7/5/2021).

Ini adalah hari keenamnya berjalan kaki dari Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Mereka berencana mudik menuju Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Padahal, jarak Gombong ke Soreang hampir sejauh 300 kilometer.

Mereka terpaksa mudik jalan kaki karena tak punya ongkos. Dalam perjalanan panjang ini saja mereka hanya berbekal Rp 120 ribu.

Tidur di SPBU dan masjid

Mereka berangkat dari Gombong pada Minggu (2/5/2021).

“Berangkat Minggu sore (dari Gombong), setelah Ashar,” ujar Dani.

Pemudik Jalan Kaki dari Gombong ke Bandung, Sempat Berjalan hingga 11 Malam gara-gara Tak Temukan Tempat Istirahat

Jumat, 7 Mei 2021 | 20:50 WIB

Dani dan keluarga sedang melepas lelah di trotoar jalan nasional di Kabupaten Ciamis, Jumat (7/5/2021).

Editor: Reza Kurnia Darmawan

Bersama istri dan dua anaknya yang masih balita, Dani tiba di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, pada Jumat (7/5/2021).

BACA JUGA:   Kisah Masa Kecil Iko Uwais, Pernah Dipalak Preman Hingga Dikeroyok

Ini adalah hari keenamnya berjalan kaki dari Gombong, Kebumen, Jawa Tengah. Mereka berencana mudik menuju Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Padahal, jarak Gombong ke Soreang hampir sejauh 300 kilometer.

Mereka terpaksa mudik jalan kaki karena tak punya ongkos. Dalam perjalanan panjang ini saja mereka hanya berbekal Rp 120 ribu.

Baca juga: Satu Keluarga Nekat Jalan Kaki Mudik dari Gombong ke Bandung, Mengaku Tak Punya Ongkos

Tidur di SPBU dan masjid

Mereka berangkat dari Gombong pada Minggu (2/5/2021).

“Berangkat Minggu sore (dari Gombong), setelah Ashar,” ujar Dani.

Keluarga ini melakukan perjalanan usai shalat Subuh. Saat sinar matahari mulai terasa terik, mereka menepi untuk melepas lelah sejenak.
“Hari mulai panas, kami mencari tempat teduh,” ucapnya.

Mereka kembali berjalan kaki setelah Ashar, saat cahaya matahari mulai melunak. Sewaktu mentari telah balik ke peraduan, mereka akan menghentikan langkahnya.
Dani dan keluarganya akan menepi lagi mulai pukul 20.00 WIB.

Mereka biasanya mencari stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) atau masjid sebagai tempat beristirahat.

Namun, kata Dani, dia dan keluarganya pernah berjalan hingga pukul 23.00 WIB gara-gara tak menemukan pom bensin atau masjid.
“Pernah sampai tengah malam,” tuturnya.

BACA JUGA:   AWAS Jangan Minum Air Setelah Makan Semangka, Alasannya Sungguh Mengejutkan

Sumber cerita : Kompas .com

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *