“Parkirnya di sana aja pak, yang kosong.”
“Mas, sebelum masuk pabrik cek suhu badan dulu ya disini.”
“Belum Bu, belum tutup. Ni buktinya saya masih jaga malem…”
Di saat semua orang harus bekerja dari rumah di tengah wabah, ada Pak Dadan yang setiap subuh harus naik motor satu jam ke pabrik tempat ia bekerja sebagai satpam.
Setiap hari ia mengecek suhu badan pegawai pabrik, yang tanpa lelah ia jaga hingga larut malam. Semua ikhlas ia lakukan demi Khansa, bayinya di rumah yang sedang berjuang untuk bernapas.
Sejak usia 4 bulan, Khansa sudah harus melawan kebocoran bilik jantung yang membuatnya sering membiru dan kejang.
Belum selesai dengan itu, ia juga divonis infeksi paru-paru atau bronkopneumonia.
Ia terancam gagal jantung dan gagal napas, dan apabila tak segera dioperasi, nyawa Khansa bisa terancam!
Padahal dalam sebulan, jerih payah Pak Dadan hanya diupah Rp 25 rb per hari.
Di tengah kepanikan wabah, ia terpaksa harus tetap bekerja, karena dari mana lagi ia bisa menyicil operasi sang buah hati?
Tak ada harta benda yang bisa dijual di rumahnya, alhasil ia harus berhutang kesana kemari demi obat si buah hat, Khansa.
Sementara nafas Khansa makin pendek, dan ia terpaksa melewatkan 2 kali kontrol dokter karena tak ada biaya!
#OrangBaik, Pak Dadan rela membanting tulang dan mengais nafkah demi putri kecilnya bisa bernapas dengan lega.
Yuk, kita bantu beliau supaya Khansa bisa operasi, dengan berdonasi ke