Suami Meninggal Karena Stroke,Dalam Kondisi Fisik Tak Sempurna Bu Nilah harus Berjuang Hidupi 2 Anak Yatimnya
“Ma… dede pengen makan nasi ” rengek Zahran (3 tahun)
“Mama ga ada beras de, makan ini aja ya (pisang rebus)” lirih Bu Nilah, tak kuasa membendung air matanya.
Ibu mana yang tega membiarkan anaknya berhari-hari tak makan nasi. Ibu Nilah (37) dalam keterbatasan fisik sejak lahir harus tetap berjuang demi kedua anaknya yang masih membutuhkan perhatian. Terasa berat bagi Bu Nilah harus berjuang sendiri setelah kepergian suaminya karena menghadap Illahi.
Keadaan rumah Bu Nilah pun sudah tak layak. Dinding bilik bambu sudah rapuh dan bolong. Tidak ada kamar mandi dan sumber air. Dengan 2 buah jerigen besar, Bu Nilah terpaksa mengambil air dengan jarak yang lumayan jauh (sekitar 300 meter),dengan terpincang-pincang ia memaksakan diri untuk memenuhi kebutuhan air di rumah.
Bu Nilah tidak bisa mengerjakan pekerjaan yang terlalu berat. Pekerjaan satu-satunya yg masih bisa dilakukan Bu Nilah adalah Sebagai buruh tanam padi, itu pun kalau ada tetangga yg menyuruhnya.
Ditengah Hujaman lumpur, Bu Nilah susah payah menyeret kakinya yang pincang. Upah yang didapat tak seberapa. Ia bekerja dari pagi hingga sore hari tiba, anak-anak ia titipkan ditetangga.
Hampir setiap hari Bu Nilah dan anak-anaknya hanya makan dengan lauk daun singkong dari kebun milik tetangga.Berharap dari belas kasih tetangga ,tak akan selamanya bisa membantu beban kebutuhan hidup anak-anaknya.
Hatinya tak tega, perut lapar dan rengekan anak2 minta makan nasi membuat Bu Nilah bertahan dgn pekerjaannya yang menguras tenaga.
Dari Ibnu Abbas R.A. bahwa Nabi SAW bersabda: “Barang siapa yang memberi makan dan minum seorang anak yatim di antara kaum muslimin, maka Allah akan memasukkannya ke dalam Surga, kecuali dia melakukan satu dosa yang tidak diampuni”
#PejuangKebaikan, Besar harapan Bu Nilah untuk memberikan kehidupan yang lebih layak untuk kedua anak yatimnya.
Yuk Sambut harapan Bu Nilah dengan uluran bantuan dari para pejuang kebaikan.