Sesederhana Apakah Pernikahanmu

Sesederhana apakah pernikahanmu? Kisah Pernikahan yang Sangat Menyentuh Hati

Sesederhana apakah pernikahanmu?

Sesederhana ini.

Menikah di rumah orang tua istri, ijab kabul, tidak ada ritual-ritual resepsi, tidak ada dekorasi, tidak ada panggung hiburan, hanya dihadiri beberapa keluarga saya, beberapa keluarga istri, beberapa tetangga, dan beberapa teman kerja.

Sepertinya tidak sampai 40 orang, itupun tetangga dan teman kerja datangnya tidak bersamaan. Jadi, mungkin kelihatannya cuma ada acara syukuran atau kumpul-kumpul aja di halaman depan rumah.

Alhamdulillah semuanya lancar, tidak ada yang ketinggalan, tidak ada yang kelupaan, sederhana, tidak ribet, persis seperti yang kami berdua inginkan.

Itu tanda tangan dokumen nikahnya aja di karpet.

Habis biaya berapa?

10juta saja, diluar mahar nikah.

Saya transfer ke istri (waktu itu calon, hehe) kemudian dia yang mengatur semuanya. Benar-benar dia yang mengatur semuanya karena maunya memang begitu, campur tangan orang tua atau tetangga hanya sebatas tenaga.

Masih ada rincian pengeluaran yang ditulisnya rapi di buku kuliahnya. Wanitaku yang hebat.

Menurut saya setiap orang memiliki kebutuhan masing-masing mengenai cara merayakan pernikahan, tidak selalu yang sederhana itu lebih baik, tidak mesti yang mewah dan gemerlap itu juga lebih baik. Selagi tidak memaksakan diri.

BACA JUGA:   Viral Dokter Tak Pasang Tarif pada Pasien yang Berobat di Depok, Mengaku Tak Rugi Malah Banyak Untung, Semoga Dilancarkan Rejeki dan Amalnya, Amin ?

Melihat kondisi dan kebutuhan kami.

Saya dan istri sudah lebih dari bahagia dengan pernikahan yang seperti itu.

Sekarang istri saya, wanitaku yang hebat, sudah menunaikan janjinya kepada Allah.

Tidak bisa lebih bersyukur lagi karena sudah menuruti keinginannya untuk menikah. Segala puji bagi Allah ia berpulang dalam keadaan setengah agamanya sudah sempurna. Segala puji bagi Allah, yang memilihkan saya menjadi setengahnya itu.

See you soon, my love.

Terima kasih banyak do’a-do’a baiknya.

In case ada yang bertanya. Tidak, istri saya tidak sedang sakit waktu kami menikah.

Begitulah hidup, begitulah kematian, tidak semua syarat harus dipenuhi. Tidak harus tua, tidak mesti sedang sakit.

Bersyukurlah dengan kesempatan yang sudah diberikan, besarkan bahagia mereka yang tercinta, selagi masih ada.

Sumber : Quora

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *