tanpa awak sering digunakan untuk pengambilan video atau foto yang tak
bisa dijangkau dengan alat konvesional.
Namun, bagi para
pemilik drone perlu memperhatikan segala sesuatunya, agar benda premium
itu tak mudah rusak. Pasalnya, kalau harus mengganti salah kompenennya
bisa merogoh kocek jutaan rupiah.
“Pertama, rentan itu dari operator (pilot) yang harus terlatih, itu paling penting. Dia harus punya basic minimal
pernah menerbangkan aeromodeling, harus tahu prosedurnya. Kalau tidak,
drone akan jatuh dan rusak,” ujar Retra dari Cakrawala Creative di
Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Jumat malam, 31 Oktober
2014.
Cakrawala Creative, yang kerap mengoperasikan drone untuk kebutuhan
video, memamerkan drone di booth Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Provinsi Jawa Timur dalam pameran di Indocomtech 2014
Selain itu, kata dia hal yang perlu diperkatikan pemilik drone yaitu
baterai. Pasalnya, kata Retra, baterai cukup mahal sekitar Rp1-4 jutaan,
bila harus menggantikannya.
“Penggunaan drone tidak boleh over limit karena
baterai akan gampang kembung. Baterai ini terbuat dari lithium
polimer. Jadi, harus disisakan beberapa volt,” ungkapnya.
Kemudian, lanjut dia, pemilik drone harus bisa memperhatikan tempat yang
akan diterbangkannya, jangan sampai mencelakakan orang lain.
“Minimal harus save, artinya
jangan sampai tempat yang diterbangkan drone bisa menjatuhi orang di
bawahnya. Drone ini beratnya bisa dari 2,5 hingga 8 kilogram,” kata
Retra.
Ia menambahkan, pemilik drone juga perlu mempunyai
keahlian dalam membaca cuaca seperti angin. Menurutnya, angin bisa
memengaruhi jelejah pesawat tanpa awak tersebut.
“Angin jangan
sampai melebihi kekuatan daya tahan drone, karena kalau kecepatan
angin yang kuat, bisa kehilangan kendali dan jatuh,” ujar Retra.
