Film yang menceritakan kisah seorang pengungsi korban kekejaman Israel di Palestina tersebut ditayangkan serentak di bebrapa bioskop di seluruh Indonesia.
Dilansir dari 21 cineplex.com, MindaFilm.com menghitung sedikitnya
ada sekitar 86 bioskop di seluruh Indonesia yang menayangkan film yang dibintangi
aktor Fauzi Baadila dengan aktris Ria Ricis.
Tidak cuma Fauzi Baadila dan Ria Ricis yang membintangi film ‘Hayya : The
Power of Love 2‘, tapi juga sejumlah aktor dan aktris kenamaan
Indonesia lainnya.
Sosok Hayya, gadis Lima tahun korban konflik Palestina diperankan Amna Hasanah Shahab.
Yang cukup menarik perhatian juga adalah Asma Nadia. Sang Penulis novel dan cerpen bertema Islami ternama di tanah air itu juga ikut berakting dalam film tersebut sebagai Bibi Nurul.
Selain itu, Asma Nadia juga jadi produser eksekutif untuk film tersebut bersama Oki Setiana Dewi.
Film Hayya sendiri diproduseri Jastis Arimba yang dikenal melalui sekuel pertama film tersebut, yakni “212 : The Power of Love” dan film lainnya.
Dilansir dari IMDB, film Hayya menceritakan kisah Rahmat (Fauzi Baadila) yang dihantui oleh perasaan bersalah dan berdosa di masa lalunya. Jurnalis yang sedang belajar memahami makna cinta dan iman ini, merasakan kebutuhan untuk melakukan hal-hal yang berbeda dalam proses hijrahnya.
Rahmat selanjutnya memutuskan untuk menjadi relawan kemanusiaan di camp pengungsian di perbatasan Palestina. Di daerah itulah ia bertemu Hayya (5), seorang anak gadis yatim piatu tak berdosa dan menjadi korban konflik di Palestina.
Kehadiran Hayya membawa banyak perubahan dalam kehidupan Rahmat. Ketika Rahmat terpaksa kembali ke Indonesia karena ia harus menikah dengan Yasna (Meyda Sefira), Hayya terluka parah. Hubungan antara Rahmat, Hayya, dengan Yasna berubah menjadi rumit, lucu, dan juga menegangkan.
“Hayya, The Power of Love 2. Cinta adalah kata kerja dan semua hal sanggup dilakukan sebagai bukti dan ungkapan cinta, apalagi untuk anak yatim piatu dari tanah pendudukan yang penuh desingan peluru.
Film ini mengingatkan kita akan penderitaan anak-anak Palestina dan kepedulian bangsa Indonesia pada Palestina.
Sebuah film yang cukup sarat akan pesan, mengalirkan suatu nuansa haru, lucu, takjub dan juga menggugah simpati para penontonya yang masih memiliki nurani.
Selamat buat mereka semua yang terlibat! (19/9/2019).