Kisah seorang wanita yang tidak mengalami haid selama 10 bulan baru-baru ini sedang ramai diperbincangkan di media sosial.
Hal tersebut diungkapkan oleh si wanita dalam sebuah video yang diunggah lewat akun TikTok hingga kemudian menjadi viral.
Lewat video yang diunggahnya pada akun TikTok @ria.wnp beberapa hari lalu, wanita ini menceritakan bahwa dia tidak mengalami haid selama 10 bulan.
Ia pun memeriksakan dirinya ke dokter, dan kemudian mendapat hasil yang cukup mengejutkan dirinya.
Ternyata, dia mengidap PolyCystic Ovarian Syndrome (PCOS).
Cerita wanita yang ternyata menderita PCOS setelah 10 bulan tidak haid ini sejak videonya diunggah sudah ditonton hingga 4,9 juta kali tayangan di TikTok.

Sebagaimana diceritakan oleh si wanita dalam videonya, dia baru menyempatkan diri mengunjungi dokter spesialis kandungan setelah 10 bulan tidak mendapat haid.
Diakuinya, ada rasa takut yang menyelimuti dirinya saat menunggu hasil pemeriksaan.
Sebab dia menyadari bahwa pola haidnya memang sudah tidak teratur.
“Aku bisa menstruasi 2,3,4,5,6 bulan sekali. Tapi yang sekarang bener paling terlama,” ujarnya.
Akan tetapi, pada awalnya dia masih mengira gejala tersebut diakibatkan lantaran dirinya juga mengalami gangguan kecemasan dan terlalu banyak berpikir.
Tapi ternyata, hasil pemeriksaan dokter menunjukkan bahwa dia terkena PCOS, yakni masalah hormonal yang menimbulkan gangguan pada kesuburan wanita.
Dalam video lainnya, wanita yang diketahui berusia 23 tahun ini kemudian menyampaikan gejala yang dia alami sebelum akhirnya mengetahui bahwa dirinya menderita PCOS.
Ia menyadari bahwa dirinya memang memiliki siklus haid yang jarang, yakni tidak terjadi dalam hitungan per satu bulan.
Hal itu sudah dia alami sejak pertama mendapat haid ketika usianya masih duduk di bangku SMP.
Saat masih duduk di bangku SMP, siklus menstruasi yang dia alami berlangsung selama 2 bulan sekali.
Semakin bertambahnya usia, waktu datangnya menstruasi juga cenderung semakin lama.
Saat dirinya sudah menempuh pendidikan di jenjang SMA, siklus menstruasinya malah berlangsung lebih lama, menjadi 3 bulan sekali.
Bukan hanya itu, gejala lain yang dia rasakan ialah berat badannya juga tidak stabil.
“Tiba-tiba berat badan aku menggemuk aja gitu loh. Kayak aku waktu itu kurus banget, bener-bener kurus kayak 45 kiloan, atau 43. Tiba-tiba drastis ke 57 kalau ga salah,” ujarnya.
“Memang sih aku juga makannya banyak,” lanjutnya.
Semula, dia memang belum menyadari bahwa itu adalah gejala PCOS.
Tapi karena siklus menstruasinya malah makin tidak teratur, ia pun sempat memeriksa ke dokter.
Pemeriksaan itu dia lakukan ketika dirinya selesai berkuliah di dokter SPOG yang berbeda dengan pemeriksaan terbaru ini.
Namun pada pemeriksaan saat itu, dikatakan bahwa keadaan wanita baik-baik saja.
“Dan dia bilang ga kenapa-kenapa, cuman hormon aja. Dan aku udah di USG aku juga, katanya rahimnya memang bagus,” katanya.
Karena hasil pemeriksaan sebelumnya tidak menunjukkan hasil buruk dengan kondisinya, wanita ini pun tak merasa khawatir.