Catatan Kecil, Berdasarkan Pengalaman tidak didapatkan di bangku Kuliah atau sekolah manapun. Mungkin dianggap sepele, namun inilah realita yang penting dan yang sering terjadi.
1. Shooting dgn Steady – Jaga kamera supaya stabil. Jika memungkinkan, gunakan tripod. Jangan terus-menerus zoom in & out atau panning ke kanan atau ke kiri. Secara umum, Anda merekam setidaknya 10 detik dari masing-masing shoot. Biarkan aksi dalam frame berbicara sendiri. Anda akan terima hasilnya sendiri setelah Anda kembali ruang editing.
2. Wide, Medium, Close-up – Untuk setiap adegan atau acara Anda shoot, pastikan untuk mendapatkan angle yang berbeda sehingga Anda akan memiliki pilihan dalam proses editing. Misalnya, jika Anda rekaman video demonstran, dapatkan sudut seluas mungkin (mungkin di atas bangunan melihat ke bawah pada kerumunan), kemudian close-up dari wajah di keramaian dan kemudian beberapa gambar menengah orang dari permukaan tanah. Sekali lagi, jangan lupa aturan 10 detik minimal untuk merekam setiap shoot.
3. Apa yang ada di latar belakang? – Ketika Anda men-shoot wawancara atau pidato, pastikan untuk melihat apa yang ada di latar belakang. Anda dapat memindahkan kamera untuk mendapatkan angle terbaik, memindahkan subjek di depan latar belakang yang baik atau membuat latar belakang baru. Tanyakan pada diri Anda, apakah latar belakang ini “mendukung” cerita ini secara visual? “Apakah latar belakang yang baik untuk apa yang sedang dibicarakan?
4. Timelapse – selang waktu adalah salah satu cara yang paling visual dan menyenangkan untuk menangkap suatu peristiwa atau cerita. Sebelum pergi shooting, pikirkan apakah cerita bisa membawa dirinya untuk shooting timelapse. Berbagai kamera video hari ini dilengkapi dengan pengaturan time lapse khusus. Jika tidak, hanya mengatur kamera pada tripod dan biarkan bergulir. Anda selalu dapat mempercepat rekaman di editing nanti.
5. Pencahayaan – Aturan yang sama yang berlaku untuk fotografi, berlaku untuk videografi. Selalu pastikan subjek Anda mendapat lighting dengan baik (tapi tolong, tidak “over-lit”). Sebagai contoh, tidak shooting subjek wawancara dengan matahari di belakang mereka. Atau tidak menempatkan mereka di bawah pohon rindang dengan adegan terang di latar belakang.
6. Mengantisipasi tindakan – ini adalah salah satu pelajaran yang hampir tidak dapat diajarkan. Ini adalah keterampilan yang berkembang secara naluriah semakin banyak Anda shooting naluri ini semakin tajam.
7. Bingkai seperti gambar – ini adalah di mana ekspresi artistik dan gaya ikut bermain, tapi secara umum, memanfaatkan gaya framing standar dan aturan pertiga dalam fotografi.
8. Di mana mic Anda? – Banyak videographers amatir atau pembuat film tidak memiliki anggaran lebih, memiliki teknologi audio yang memegang mic booming bagi mereka.
Seringnya terjadi dalam anggaran pembuatan film, Anda mengandalkan mic di atas kamera Anda untuk audio.
Jika itu terjadi, Anda akan perlu menayadi di mana mic yang relatif bagus terhadap suara yang Anda coba untuk shoot. Jika seseorang berbicara, Anda akan perlu memiliki kamera yang sangat dekat dengan orang itu, jika tidak maka akan mengganggu bagi pengunjung untuk ketegangan untuk mendengar apa yang mereka katakan. Kenyataannya adalah bahwa mendapatkan suara yang bagus akan sering mendikte shoot Anda. Pelajari dasar-dasar audio bersama dengan tips videografi.
9. Jangan tampilannya untuk close-up – Secara umum, gambar kehilangan kualitas ketika Anda tampilannya. Gambar juga cenderung shakier, terutama pada handheld, ketika dizoom. Jadi bila memungkinkan, mengambil dua kaki dan berjalan ke apa pun yang Anda ingin close-up dari. Ini akan terlihat jauh lebih bersih dan lebih profesional.
10. Jangan overshoot (atau sekali lagi, pergi ke depan) – Sebuah kecenderungan umum untuk amatir adalah untuk menembak apa saja dan segalanya. Karena mereka tidak tahu apa yang mereka lakukan, mereka berbuat salah di sisi overshooting. Secara umum, saya telah menemukan bahwa untuk setiap jam rekaman profesional, saya akhirnya menggunakan sekitar satu menit di produksi akhir. (Jadi selama sepuluh jam shooting, saya berakhir dengan 10 menit video yang luar biasa).
Catatan Kecil Buat Videografer (2)