Kesusahan di Awal Pernikahan Itu Perlu, Jadikan Kenangan Terindah

Jangan berpikir kalau sudah menikah terus hidup senang lenang, kita akan melewati jaman susah bersama pasangan.

Bagi yang kuat akan mencari dan mengumpulkan harta bersama, sampai semuanya lengkap.

Ikuti sharing AmirSyahir ini mengenai kisahnya sewaktu memulai hidup berumah tangga.

Kesusahan di Awal Pernikahan Itulah Perlu Jadi Kenangan Terindah

Ingat lagi bila kami baru menikah. Tinggal di rumah kontrakan. Beli alat dapur, beli kulkas, beli kasur, beli barang yang penting saja dulu.

Barang yang tak penting seperti TV, meja makan, sofa semua itu jangan beli dulu.

Bulan ini beli kulkas, kumpul duit beli pula mesin cuci. Beli satu-satu.

Sewaktu mau saja tinggal di rumah sewa tu, belilah mana yang perlu saja dulu.

Bukan beli kulkas, mesin cuci sekaligus. Beli sedikit-sedikit.

Sudahlah rumah kontrakan mahal-mahal. Tiket pesawat pulang kampung lagi, pasti perlu banyak perlu duit.

Memang pernikahan membuka pintu rezeki, tapi jangan harap mudah mendapatkannya. Jangan pikir rejeki hanya duit semata.

Hati senang pun rejeki. Istri yang baik dan solehah pun rejeki. Walaupun tak banyak duit tapi senantiasa rasa cukup.

BACA JUGA:   Media Cetak dan Media Elektronik - Sejarah dan Prospek Serta Perkembangannya

Berbuka puasa pun jarang pergi bazar. Makan apa yang ada aja. Banyak masak sendiri di rumah daripada makan di luar, lebih hemat.

Waktu itu terasa sudah cukup, sangat cukup. Hati pun tenang.

Bila sudah beberapa bulan menikah, Alhamdulillah rejeki semakin bertambah. Kehidupan makin stabil. Kalau sudah ada anak pula, lagi bertambahlah rejeki.

Apa yang gua nak sampaikan, bila mula-mula menikah itu biasalah kalau kita merasa kesempitan uang.

Baru nak mulakan hidup berumah tangga kan. Tapi percayalah Allah akan bantu dan mempermudahkan semuanya.

Jangan kau pernah putus harapan. Yakinlah dengan rezeki kita. Berdoalah selalu supaya kita sekeluarga dimurahkan rejeki.

Jangan pikir ingin hidup seperti drama Korea itu aja. Mau menikah dengan orang kaya aja. Mau hidup senang aja. Liku-liku kehidupan pasca perakwinan ini tantangannya banyak. Kita harus tabah. Kita harus kuat.

Itulah sebabnya kau ada pasangan, hadapi ujian dan cobaan itu berdua. Jangan sendiri saja menderita, kau pula maunya bersenang-senang.

Kalau boleh jangan menggunakan perbiayaan untuk menikah. Kalau terpaksa kmenggunakan keuangan peribadi pun, janganlah pakai habis hanya untuk pesta perkawinan saja.

Setidaknya simpan 10 juta rupiah ribu untuk kehidupan pasca pernikahan itu. Ingat kehidupan setelah proses pernikahan itu lebih penting.

BACA JUGA:   Anak Batuk Terus-Menerus dan Kering? Ternyata Bawang Putih Bisa Meredakan Batuk, Lebih Mujarab dari Obat Warung!

Niat kita menikah harus betul. Jangan abaikan tanggung jawab kepada anak dan isteri. Susah senang sama-sama.

Jangan bila dah senang kau lupa isteri, yang sanggup bersusah payah dengan kita dulu.

Kesusahan di awal perkahwinan itulah yang jadi kenangan indah.

Kenangan itu sepatutnya ingat sampai bila-bila. Kenangan yang mendekatkan kau dengan pasangan. Bukannya semakin menjauh. Kah!

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *