Kisah Mantan Satpam yang Kini Jadi Bos Outsourcing Security, Omzetnya Capai Rp5 Miliar!

Membahas kisah orang-orang sukses memang tidak pernah ada ruginya. Dengan begitu, kita pun akan mengetahui bahwa kesuksesan itu harus diraih dengan kerja keras dan pengorbanan.

Salah satu sosok yang kisah suksesnya patut untuk diteladani adalah Ipung, seorang mantan satpam yang kini memiliki bisnis beromzet Rp5 miliar perbulan.

Memiliki nama lengkap Dwifung Wirajaya Saputra, ia dulunya hanyalah seorang satpam yang bertugas menjaga sebuah gudang.

Namun sebelum itu, ia juga sempat mengenyam pendidikan militer di Akademi Militer (Akmil) selama tiga tahun, lho. Sayangnya karena suatu kendala, pendidikannya itu terpaksa tidak bisa dilanjutkan.

Setelah harapannya menjadi tentara pupus, ia lalu memutuskan untuk merantau ke Batam. Berbekal ilmu militer yang dimilikinya, Ipung akhirnya mengikuti serangkaian pelatihan untuk bisa menjadi satpam.

Setelah resmi bekerja sebagai penjaga keamanan, Ipung setiap bulannya hanya menerima upah setara UMR saja, geng. Walaupun berpenghasilan kecil, ia tetap melakoni pekerjaannya itu penuh tanggung jawab.

Petualangan bisnisnya pun dimulai pada tahun 2000, ketika ia betemu seorang pria bernama Jaya Setiabudi yang kelak akan mengubah nasibnya 360 derajat.

BACA JUGA:   162 Orang dalam Pantauan Suspect Corona di Sumbar, Masyarakat diminta Waspada

Melihat tanggung jawab dan etos kerja yang luar biasa dari Ipung, pria yang kerap disapa Jay itu kemudian mencoba menawarkan Ipung pekerjaan lain.

Jay lalu mengajak Ipung untuk bekerja sebagai tenaga sales dengan gaji tak lebih dari Rp1,5 juta. Menurut Jay, Ipung layak menjadi sales karena kemampuan komunikasinya yang mumpuni dan punya inisiatif yang tinggi.

Meski tak punya pengalaman bekerja sebagai tenaga sales, Ipun pun akhirnya menerima tawaran Jay tersebut lantaran ingin mengubah nasibnya menjadi lebih baik.

Tapi kesuksesan tidak bisa digapai dalam satu malam, geng. Kisah yang dialami Ipung ini adalah salah satu buktinya.

Kisah Sukses Dwifung 8004f

Di hari pertamanya bekerja, perusahaan Jay justru mengalami kerugian hingga Rp10 juta karena minimnya pengetahuan Ipung tentang marketing.

Namun karena yakin akan potensi yang dimiliki Ipung, Jay pun tetap sabar mengajari Ipung soal seluk-beluk di dunia bisnis.

Adapun sistem belajar yang coba mereka aplikasikan adalah caddying, yang mana berarti bahwa Ipung harus mengikuti Jay kemanapun ia pergi.

Dengan begitu, Ipung dapat melihat secara langsung bagaimana Jay melakukan negosiasi dan berhubungan dengan para klien.

Hanya dalam tempo empat bulan, Ipung pun sudah bisa diandalkan untuk menangani orderan bernilai hingga ratusan juta.

BACA JUGA:   Atta Halilintar dan Aurel Menikah 21 Maret, Tempatnya Masih Rahasia

Karena keuletan, kecerdasan, dan kerja kerasnya, Ipung kemudian dipercaya untuk menjadi sales manager dan membentuk tim sales yang lebih besar.

Pada akhirnya nasib baik memang berpihak pada Ipung. Ipung yang ternyata memiliki kemampuan menjual lebih baik dari gurunya, Jay, memutuskan untuk resign dan mendirikan perusahaan sendiri.

Ya, setelah bekerja selama 4 tahun di bawah arahan Jay, Ipung mulai merintis bisnis sendiri di bidang jasa pengamanan (outsourcing).

Bisnis ini dirasa sangat tepat untuknya karena ia sendiri pernah bekerja sebagai satpam, dan tentu juga berbekal pengalaman berharganya saat bersama Jay.

Memulai bisnis dari nol dengan modal orang lain, kini PT Putra Tidar Perkasa miliknya telah memiliki 600 tenaga security dengan omzet mencapai Rp5 miliar per bulan, geng.

Nah, banyak sekali pelajaran berharga yang bisa kita petik dari perjalanan bisnis Ipung ini. Contoh kecilnya, ia telah mengajarkan bahwa bisnis yang sukses itu tidak melulu harus memiliki modal besar.

Modal utama Ipung hanyalah etos kerja yang baik. Dengan begitu, ia pun menjadi orang yang cepat belajar dan bisa sangat diandalkan.

Loading

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *